Mungkin itulah sebutan bagi pemuda yang hidup di jaman sekarang. Disebut
instan karena disebabkan oleh jaman yang menuntut kita sebagai umat Tuhan untuk
bisa berinovasi secara terus menerus dengan frekuensi yang sangat tinggi. Ini juga
yang menjadi salah satu cikal bakal munculnya jiwa kompetisi yang ada dalam
mental anak muda. Jiwa kompetisi ini merupakan baik adanya karena dapat
memaksimalkan daya pikir manusia. Generasi instan juga harus didukung dengan
peratan yang membantu mereka untuk bergerak lebih cepat, salah satunya adalah gadget yang didukung dengan teknologi
canggih. Semua informasi yang ada di dunia dan cakrawala ini bisa diperoleh
dalam satu perangkat.
Kali ini Permata GBKP Cijantung mengangkat topik ini dalam kegiatan
Pendalaman Alkitab tanggal 27 September 2015. Tema yang diangkat angkat adalah
“God or gadget” dengan nats ayatnya
yaitu Daniel 1:1-8, juga dengan melibatkan Pdt Firman Tarigan sebagai
pembicara. Ayat ini membahas kita terutama anak muda yang kehidupannya
diselimuti oleh berbagai macam informasi dan juga perangkat elektronik yang
bisa membantu dalam mengarungi kehidupan di dunia. Kalau dilihatlebih dalam
lagi sebenarnya perangkat elektronik tersebut sepeti pedang berma
ta dua, dimana
yang seharusnya membaw dampak positif ternyata mendatangkan suatu nilai yang
negative. Hal ini bisa dilihat dari aktifitas manusia yang lebih memperdulikan
dirinya untuk menyibukkan diri dengan perangkat tersebut dari pada harus
bersosialisasi dengan orang lain yang ada disebelahnya. Bahkan ada juga yang
meninggal. Bahkan menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, anak muda
banyak yang me-“Tuhan”-kan perangkat elektronik dalam kehidupannya yaitu 24 jam
dirinya selalu disubukkan dengan perangkat elektronik. Itu juga berpengaruh
dalam kualitas kehidupan sosialnya
(sumber: news.detik.com). Melihat itu juga, anak muda mulai menajiskan dirinya
dengan perangkat tersebut karena tidak mengutamakan Tuhan dalam kehidupannya.
Bahkan dalam ibadah di rumah ibadah pun mereka lebih untuk memilih mengalihkan
fokusnya dengan perangkat tersebut dibandundingkan fokus dengan ibadahnya.
Melihat ini, degradasi kualitas mental anak muda mulai mengalami
penurunan. Setiap anak muda harus mempunyai prinsip yang jelas dan tegas serta
selalu menyertakan Tuhan dalam setiap prinsip tersbut. Sebenarnya tanpa
teknologi kita masih bisa menghasilkan kualitas yang baikk dalam kehidupan,
tapi kalau tanpa menyertakan Tuhan maka hidup adalah kosong.
Maka dari itu, marilah kita mencipatakan hidup menjadi berkualitas.
Berkualitas bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi Tuhan dan orang
disekitar
Pada hari ini juga ita memberi Plakat sebagai ucapan terima kasih dari
Permata GBKP Cijantung kepada Pdt. Firman Tarigan atas peran sertanya dalam
kegiatan permata.
Terima kasih!!!