Kesain Permata

Kamis, 15 Agustus 2013

100 % Cinta Indonesia?

 "Kita ini kaum minoritas!" mungkin istilah ini sering sekali kita gunakan, parahnya mungkin sudah jadi menjadi penyebab untuk tidak mencintai negri ini. Semoga saja tidak. Karena menjadi seorang Kristen berbangsa Indonesia bukanlah menjadi penghalang. Bahkan sejarah berdirinya negri ini juga tidak lepas dari perjuangan seorang Kristen yang berbangsa Indonesia. 

Mr. Alexander Andries Maramis misalnya, beliau adalah salah satu founding father negara kita ini. A.A Maramis merupakan anggota dari KNIP dan BPUPKI. Beliau juga merupakan salah satu dari Panitia Sembilan yang dibentuk pada 1 Juni 1945 untuk merumuskan Dasar Negara Republik Indonesia, yang sekarang kita kenal dengan PANCASILA. Beliau juga merupakan Menteri Keungan Pertama Indonesia.

Atau Dr. Johannes Leimena, beliau adalah seorang Pahlawan Nasional yang ikut mempersiapkan Kongres Pemuda pada tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda. Beliau menjabat sebagai Menteri paling lama dalam sejarah Indonesia yaitu 21 Tahun berturut-urut tanpa pernah terputus. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia, bahkan Presiden Soekarno pernah mempercayakan kepada Jo Leimena untuk menjabat Pejabat Sementara Presiden sampai lebih dari lima kali. Om Jo bersama teman-temannya juga merupakan Pelopor berdirinya Parkindo (Partai Kristen Indonesia), GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), DGI (Dewan Gereja Indonesia yang sekarang kita kenal dengan PGI). Dan masih banyak sekali tokoh-tokoh Kristen yang memberi sumbangsih besar bagi bangsa ini : Adisucipto, D.I Panjaitan, dan lain-lain. Jadi kita bukan warga kelas dua di negri ini.. bangsa ini milik kita bersama.


Meski tanggal 17 Agustus 2013 tidak terasa sudah 68 tahun Indonesia merdeka, merdeka dari penjajahan bangsa asing, namun tidak bisa kita pungkiri bahwa kita belum sepenuhnya merdeka dari penjajahan bangsa sendiri. "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri." Sepertinya petikan kata-kata Bung Karno itu terbukti sudah.


Masih beberapa hari yang lalu seorang "akademisi"  tertangkap tangan oleh KPK menerima suap sekitar Rp. 8 M, meskipun belum terbukti di pengadilan namun fakta ini sungguh miris. Kasus Gayus yang jayus itu, Lapas yang harusnya menjadi tempat menghukum para pelaku narkoba justru menjadi pabrik narkoba, dan banyak fakta-fakta miris lain yang masih bisa kita daftarkan tanpa titik.


68 tahun memang bukan waktu yang cukup lama jika dibandingkan dengan 237 Tahun kemerdekaan Amerika. tapi kalau kita coba bercermin dari negara-negara yang sebaya dengan negara kita, Korea selatan atau India misalnya.. wah kita sepertinya cukup tertinggal jauh. Diawal 1950an Korea Selatan merupakan salah satu negara miskin, sejajar dengan negara-negara afrika. Tapi, 60 tahun berikutnya kita bisa lihat bagaimana Korea Selatan hampir menguasai ekonomi regional bahakan dunia. Siapa yang tidak kenal dengan Samsung, LG, Hyundai. Korea, juga tercatat sebagai bangsa dengan kecepatan pertumbuhan ekonomi tercepat sepanjang sejarah.
 Kota Soul awal tahun 1950
Kota Jakarta 2013  Bantaran Kali Ciliwung

Dari negara-negara yang bergerak maju bak MRT itu kita sebut saja, Korea Selatan, India, China mereka punya setidaknya 1 kesamaan. Mereka mencintai negara mereka, mencintai produk-produk negara mereka. Kita ingat bagaimana Mahatma Gandhi, seorang ahli hukum terpelajar yang mempelopori gerakan bela bangsa melalui ajaran Swadeshi yaitu Cinta produk dalam negri. Dia mau mengganti jas necisnya dengan kain yang dia tenun sendiri. Dia menolak menggunakan produk barat kalau itu berarti memiskinkan bangsanya sendiri. Kita tidak akan sulit menemukan warga India diaspora dimana mereka tidak pernah malu menggunakan sari. atau bagaimana bangganya orang korea menggunakan produk-produk elektronik mereka.
Jadi, bagaimana dengan kita?
Nah mari kita diskusikan bersama di PA PERMATA Cijantung, yang akan dilaksanakan pada :

Hari/ Tanggal : Minggu, 18 Agustus 2013
Waktu           : 11.00 WIB s/d Selesai
Tempat          : Aula GBKP Cijantung
Thema           : 100 % Cinta Indonesia
Pembicara     : Letjen (Purn) Amir Sembiring Depari



"Usahakanlah  kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu."  (Yeremia 29 :7)

Ota Dage Teman, ula ketadingen!

Mejuah-juah

Pengurus Permata Cijantung